Wajib Simak! Rahasia Gigi Palsu Akrilik, Nyaman Tanpa Gusi Perih – E-Journal

syifa

Protesa gigi lepasan berbahan dasar resin akrilik merupakan jenis restorasi gigi tiruan yang umum digunakan untuk menggantikan satu, beberapa, atau seluruh gigi yang hilang.

Perangkat ini dirancang untuk dapat dilepas-pasang oleh pasien, memungkinkan pembersihan dan perawatan yang lebih mudah.

Material akrilik, khususnya polimetil metakrilat (PMMA), dipilih karena sifatnya yang biokompatibel, ringan, dan relatif mudah dibentuk serta diperbaiki, menjadikannya solusi ekonomis dan efektif untuk mengembalikan fungsi mastikasi dan estetika.

Meskipun memberikan solusi restoratif yang penting, penggunaan protesa gigi lepasan akrilik seringkali dihadapkan pada beberapa tantangan awal.

Pasien pada umumnya mengalami periode adaptasi yang melibatkan rasa tidak nyaman, nyeri tekan pada gusi, dan kesulitan dalam berbicara serta mengunyah makanan.

Adaptasi terhadap oklusi baru dan perubahan fonetik memerlukan waktu serta penyesuaian dari jaringan mulut dan otot-otot wajah. Dalam beberapa kasus, penyesuaian berulang oleh dokter gigi mungkin diperlukan untuk mengurangi titik-titik tekanan dan memastikan kenyamanan optimal.

Seiring berjalannya waktu, masalah jangka panjang dapat muncul terkait stabilitas dan retensi protesa.

Jaringan tulang alveolar di bawah protesa cenderung mengalami resorpsi atau penyusutan secara bertahap akibat tekanan kunyah dan ketiadaan stimulasi alami dari akar gigi.

Perubahan dimensi ini menyebabkan protesa menjadi longgar, tidak pas, dan dapat menimbulkan luka pada mukosa mulut.

Kondisi ini tidak hanya mengurangi efisiensi pengunyahan tetapi juga berpotensi menyebabkan iritasi kronis dan ulserasi jika tidak ditangani dengan segera melalui relining atau rebasing protesa.

Aspek kebersihan menjadi krusial dalam pemeliharaan protesa gigi lepasan akrilik, namun seringkali menjadi sumber masalah.

Permukaan akrilik yang berpori dapat menjadi tempat ideal bagi akumulasi plak, sisa makanan, dan kolonisasi mikroorganisme seperti bakteri dan jamur, terutama Candida albicans.

Infeksi jamur ini dapat menyebabkan stomatitis protesa, suatu kondisi peradangan pada mukosa di bawah protesa yang ditandai dengan kemerahan dan rasa sakit.

Selain itu, kebersihan yang buruk juga dapat menyebabkan bau mulut (halitosis) dan perubahan warna protesa yang mengganggu estetika, menuntut rutinitas pembersihan yang ketat dan konsisten.

Pemeliharaan yang tepat dan pemahaman yang komprehensif tentang protesa gigi lepasan akrilik sangat penting untuk memastikan fungsi dan kenyamanan jangka panjang.

Dengan mengikuti panduan perawatan yang benar, pasien dapat memaksimalkan manfaat dari protesa mereka dan meminimalkan risiko komplikasi.


gigi palsu lepasan akrilik

TIPS:

  • Kebersihan Harian yang Menyeluruh

    Protesa harus dibersihkan setiap hari setelah makan dan sebelum tidur untuk menghilangkan sisa makanan, plak, dan bakteri. Gunakan sikat khusus protesa atau sikat gigi berbulu lembut dengan sabun cair non-abrasif atau pembersih protesa yang direkomendasikan.

    Hindari penggunaan pasta gigi biasa karena dapat mengikis permukaan akrilik dan menciptakan goresan yang menjadi tempat berkumpulnya mikroorganisme. Rendam protesa dalam larutan pembersih khusus semalaman untuk disinfeksi dan menjaga kelembaban material.

  • Penanganan yang Hati-hati

    Material akrilik, meskipun kuat, rentan terhadap kerusakan jika terjatuh atau terkena benturan keras. Selalu pegang protesa dengan hati-hati dan letakkan handuk atau baskom berisi air di bawahnya saat membersihkan untuk meminimalkan risiko patah jika terjatuh.

    Jangan mencoba memperbaiki protesa yang patah sendiri menggunakan lem biasa karena dapat merusak material dan membahayakan kesehatan mulut. Segera konsultasikan dengan dokter gigi untuk perbaikan profesional.

  • Perawatan Jaringan Mulut

    Selain merawat protesa, kesehatan jaringan mulut di bawahnya juga harus diperhatikan. Sikat gusi, lidah, dan langit-langit mulut (jika tidak tertutup protesa) dengan sikat gigi berbulu lembut setiap hari untuk merangsang sirkulasi darah dan menghilangkan bakteri.

    Lepaskan protesa saat tidur untuk memberikan kesempatan bagi jaringan mulut untuk beristirahat dan bernapas. Ini membantu mencegah iritasi dan infeksi pada mukosa mulut.

  • Pemeriksaan Rutin ke Dokter Gigi

    Kunjungan rutin ke dokter gigi setidaknya setahun sekali sangat penting untuk evaluasi protesa dan kesehatan mulut secara keseluruhan.

    Dokter gigi akan memeriksa kecocokan protesa, kondisi jaringan pendukung, serta melakukan skrining untuk tanda-tanda awal masalah seperti luka, infeksi, atau perubahan patologis.

    Penyesuaian atau relining protesa mungkin diperlukan seiring waktu karena perubahan alami pada tulang rahang. Pemeriksaan rutin juga memungkinkan deteksi dini masalah kesehatan mulut lainnya.

  • Hindari Bahan Kimia Abrasif

    Jangan menggunakan pemutih klorin, air panas mendidih, atau bahan pembersih rumah tangga lainnya untuk membersihkan protesa. Bahan-bahan ini dapat merusak warna, struktur, dan integritas material akrilik, membuatnya menjadi rapuh atau mengubah warnanya.

    Air panas juga dapat menyebabkan deformasi pada basis akrilik, sehingga mengurangi kecocokan protesa. Selalu gunakan produk pembersih yang diformulasikan khusus untuk protesa gigi sesuai anjuran profesional kesehatan.

Kualitas perawatan dan adaptasi pasien terhadap protesa gigi lepasan akrilik memiliki implikasi signifikan terhadap kesehatan mulut secara keseluruhan.

Protesa yang tidak pas atau kurang terawat dapat menjadi faktor pemicu berbagai kondisi patologis, termasuk stomatitis protesa, angular cheilitis, dan hiperplasia jaringan. Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Prosthetic Dentistry oleh Wright et al.

(2000) menunjukkan bahwa prevalensi stomatitis protesa sangat tinggi pada pengguna protesa yang kurang menjaga kebersihannya, menyoroti hubungan langsung antara higiene dan kesehatan mukosa.

Penggunaan protesa gigi lepasan akrilik juga memiliki dampak yang mendalam pada kualitas hidup pasien. Kemampuan mengunyah makanan, berbicara dengan jelas, dan penampilan wajah seringkali terpengaruh oleh protesa yang kurang optimal. Studi oleh G. E.

Carlsson (2009) dalam Journal of Oral Rehabilitation menyoroti bahwa kepuasan pasien terhadap protesa sangat berkaitan dengan stabilitas, retensi, dan estetika protesa.

Protesa yang berfungsi dengan baik dapat meningkatkan rasa percaya diri dan partisipasi sosial pasien, sementara protesa yang bermasalah dapat menyebabkan frustrasi dan isolasi sosial.

Aspek material dan umur pakai protesa akrilik terus menjadi area penelitian.

Meskipun akrilik PMMA telah menjadi standar emas, inovasi dalam komposisi polimer dan metode polimerisasi terus dikembangkan untuk meningkatkan kekuatan, ketahanan terhadap fraktur, dan sifat antibakteri.

Misalnya, penambahan nanopartikel atau agen antimikroba ke dalam matriks akrilik sedang dieksplorasi untuk mengurangi kolonisasi mikroba dan memperpanjang umur protesa. Menurut Dr. T. T.

Lim, seorang ahli biomaterial gigi, “Pengembangan material akrilik yang lebih canggih dengan sifat anti-fouling dan peningkatan kekuatan mekanis adalah kunci untuk masa depan protesa lepasan yang lebih baik.”

Meskipun terdapat alternatif restorasi gigi seperti jembatan cekat dan implan gigi, protesa gigi lepasan akrilik tetap menjadi pilihan yang relevan dan seringkali satu-satunya opsi bagi banyak pasien karena pertimbangan biaya, kondisi tulang yang tidak mendukung implan, atau alasan kesehatan umum.

Penting untuk memahami bahwa setiap jenis restorasi memiliki indikasi dan kontraindikasi masing-masing.

Oleh karena itu, edukasi pasien tentang harapan realistis, perawatan yang benar, dan pentingnya kunjungan rutin ke dokter gigi adalah fundamental untuk keberhasilan jangka panjang penggunaan protesa ini.

Rekomendasi:

Berdasarkan analisis di atas, terdapat beberapa rekomendasi kunci untuk pasien dan profesional kesehatan gigi guna mengoptimalkan penggunaan protesa gigi lepasan akrilik.

Pasien harus dididik secara komprehensif mengenai pentingnya rutinitas kebersihan harian yang ketat, meliputi penyikatan protesa dengan sikat khusus dan pembersih non-abrasif, serta perendaman dalam larutan disinfektan.

Penekanan harus diberikan pada pelepasan protesa saat tidur untuk memungkinkan jaringan mulut beristirahat dan meminimalkan risiko infeksi. Selain itu, pasien perlu diingatkan untuk menangani protesa dengan hati-hati guna mencegah kerusakan fisik.

Bagi profesional kesehatan gigi, sangat penting untuk melakukan evaluasi menyeluruh sebelum pemasangan protesa, termasuk penilaian kesehatan jaringan pendukung dan kondisi umum pasien.

Edukasi pasien yang efektif harus menjadi bagian integral dari proses perawatan, memastikan mereka memahami cara merawat protesa dan tanda-tanda masalah yang perlu segera ditangani.

Penjadwalan kunjungan kontrol rutin adalah krusial untuk memantau adaptasi pasien, memeriksa kecocokan protesa, serta mendeteksi dini dan mengelola komplikasi seperti stomatitis protesa atau resorpsi tulang alveolar.

Pertimbangan untuk melakukan relining atau rebasing protesa secara berkala juga direkomendasikan untuk mempertahankan retensi dan stabilitas yang optimal seiring perubahan fisiologis pada jaringan mulut.

Rekomendasi Susu Etawa:

Paket 3 Box beli di Shopee : https://s.shopee.co.id/4Afh25dVA4

Paket 3 Box beli di Shopee : https://c.lazada.co.id/t/c.b60DdB?sub_aff_id=staida_raw_yes

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru