
Penggunaan tanaman obat telah menjadi bagian integral dari berbagai budaya selama berabad-abad. Tradisi ini berakar pada pemahaman bahwa alam menyediakan sumber daya untuk memelihara kesehatan dan mengatasi berbagai penyakit. Potensi tanaman obat terletak pada senyawa bioaktif yang dikandungnya, yang berinteraksi dengan sistem tubuh untuk memberikan efek terapeutik.
Sebagai contoh, kunyit, dengan kandungan kurkuminnya, dikenal karena sifat anti-inflamasi dan antioksidannya. Demikian pula, jahe telah lama digunakan untuk meredakan mual dan gangguan pencernaan. Kekayaan alam ini menawarkan alternatif atau pelengkap bagi pengobatan konvensional, yang semakin diminati oleh masyarakat yang sadar kesehatan.