Protesa gigi lepasan yang terbuat dari bahan polimer akrilik, umumnya metil metakrilat, merupakan solusi restoratif yang umum digunakan untuk menggantikan gigi yang hilang, baik sebagian maupun seluruhnya.
Perangkat ini dirancang untuk mengembalikan fungsi mastikasi, fonetik, dan estetika wajah pada individu yang mengalami kehilangan gigi, sehingga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Meskipun berfungsi sebagai solusi yang efektif dan terjangkau, protesa gigi berbahan akrilik memiliki beberapa keterbatasan inheren yang dapat menimbulkan masalah seiring waktu.
Bahan akrilik, meskipun cukup kuat untuk penggunaan sehari-hari, cenderung lebih rentan terhadap keausan, abrasi, dan fraktur dibandingkan dengan bahan prostetik lainnya seperti logam atau keramik.
Porositas mikroskopis pada permukaan akrilik juga dapat menjadi tempat penumpukan plak dan bakteri, yang berkontribusi pada masalah kebersihan dan potensi infeksi oral.
Selain itu, akrilik dapat menyerap pigmen dari makanan dan minuman, menyebabkan diskolorasi dan perubahan estetika seiring berjalannya waktu.
Perubahan dimensi pada jaringan pendukung oral merupakan masalah signifikan lainnya yang memengaruhi retensi dan stabilitas protesa akrilik.
Setelah pencabutan gigi, tulang alveolar di rahang akan mengalami resorpsi progresif, yang berarti tulang akan menyusut dan berubah bentuk. Perubahan ini menyebabkan protesa yang semula pas menjadi longgar dan tidak stabil.
Protesa yang longgar dapat bergeser saat berbicara atau makan, menimbulkan rasa tidak nyaman, gesekan pada gusi, dan potensi luka atau ulserasi pada mukosa oral.
Ketidakstabilan ini juga mengurangi efisiensi kunyah dan dapat memengaruhi kepercayaan diri pasien.
Komplikasi kesehatan mulut seringkali muncul akibat penggunaan protesa akrilik yang tidak terawat atau tidak pas.
Salah satu kondisi yang paling umum adalah stomatitis terkait protesa, suatu peradangan pada mukosa di bawah protesa, seringkali disebabkan oleh infeksi jamur Candida albicans. Kondisi ini ditandai dengan kemerahan, pembengkakan, dan terkadang rasa sakit.
Selain itu, kebersihan protesa yang buruk dapat menyebabkan halitosis (bau mulut), akumulasi plak dan karang gigi, serta peningkatan risiko karies pada gigi alami yang tersisa jika protesa tersebut merupakan jenis sebagian.
Sudut bibir juga dapat mengalami iritasi atau fisura yang disebut angular cheilitis, terutama jika dimensi vertikal protesa tidak tepat.
Dampak pada fungsi pengunyahan dan asupan nutrisi juga menjadi perhatian serius.
Protesa akrilik, terutama protesa lengkap, memiliki stabilitas yang lebih rendah dibandingkan gigi asli atau protesa yang didukung implan, yang dapat membatasi kemampuan pasien untuk mengonsumsi makanan tertentu.
Makanan yang keras atau lengket mungkin sulit dikunyah secara efektif, menyebabkan pasien cenderung memilih makanan yang lebih lunak.
Pembatasan diet ini berpotensi menyebabkan asupan nutrisi yang tidak seimbang atau defisiensi gizi, terutama pada populasi lansia yang seringkali sudah memiliki risiko malnutrisi. Efisiensi kunyah yang rendah juga dapat memengaruhi proses pencernaan awal.
Menjaga kesehatan mulut dan memperpanjang masa pakai protesa akrilik memerlukan perhatian dan perawatan yang cermat. Berikut adalah beberapa tips penting yang didasarkan pada prinsip-prinsip ilmiah untuk pemeliharaan yang optimal:
- Kebersihan Rutin dan Menyeluruh. Protesa harus dibersihkan setiap hari, idealnya setelah setiap kali makan, menggunakan sikat gigi khusus protesa dan sabun cair non-abrasif atau pembersih protesa yang direkomendasikan dokter gigi. Penting untuk menghindari pasta gigi biasa karena dapat bersifat abrasif dan mengikis permukaan akrilik, menciptakan goresan mikroskopis yang menjadi tempat perkembangbiakan bakteri. Pembersihan menyeluruh membantu menghilangkan sisa makanan, plak, dan mencegah penumpukan bakteri serta jamur.
- Lepas Saat Tidur. Sangat dianjurkan untuk melepaskan protesa gigi akrilik saat tidur di malam hari. Tindakan ini memungkinkan jaringan lunak di bawah protesa untuk beristirahat dan pulih dari tekanan yang berkelanjutan sepanjang hari, sehingga meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi risiko peradangan. Melepaskan protesa juga menciptakan lingkungan yang kurang kondusif bagi pertumbuhan mikroorganisme seperti Candida albicans, yang sering menyebabkan stomatitis terkait protesa. Protesa yang dilepas sebaiknya direndam dalam air atau larutan pembersih khusus untuk mencegah kekeringan dan mempertahankan bentuknya.
- Penanganan yang Tepat. Protesa akrilik adalah benda yang rapuh dan dapat pecah jika terjatuh. Saat membersihkan atau melepas protesa, disarankan untuk melakukannya di atas wastafel yang berisi air atau handuk yang dilipat tebal untuk mengurangi risiko kerusakan jika protesa tergelincir dari tangan. Hindari menggunakan air panas atau larutan pembersih yang tidak direkomendasikan, karena suhu ekstrem atau bahan kimia tertentu dapat merusak bahan akrilik atau menyebabkan perubahan dimensi protesa. Penanganan yang hati-hati sangat penting untuk menjaga integritas struktural protesa.
- Perawatan Profesional Berkala. Kunjungan rutin ke dokter gigi setidaknya setahun sekali sangat krusial, bahkan jika tidak ada keluhan. Dokter gigi dapat memeriksa kondisi protesa, mengevaluasi kesehatan jaringan mulut, dan mendeteksi masalah potensial seperti iritasi, lesi pra-kanker, atau perubahan dimensi tulang alveolar. Prosedur seperti relining atau rebasing mungkin diperlukan untuk menyesuaikan kembali protesa yang longgar akibat resorpsi tulang, sehingga mengembalikan retensi dan kenyamanan yang optimal. Pembersihan profesional juga dapat dilakukan untuk menghilangkan noda dan kalkulus yang sulit dihilangkan dengan pembersihan rutin.
- Perhatikan Tanda-tanda Masalah. Pasien harus waspada terhadap tanda-tanda atau gejala yang mengindikasikan masalah dengan protesa atau kesehatan mulut mereka. Ini termasuk rasa sakit, sariawan yang tidak sembuh, bau mulut persisten, kesulitan mengunyah, atau protesa yang terasa longgar atau tidak stabil. Perubahan warna atau tekstur pada mukosa oral juga harus segera dilaporkan. Deteksi dini dan intervensi profesional dapat mencegah komplikasi yang lebih serius dan memastikan kenyamanan serta fungsi optimal dari protesa.
Masa pakai protesa gigi akrilik sangat bervariasi tergantung pada beberapa faktor, termasuk kualitas material, kebersihan pasien, dan perubahan fisiologis dalam rongga mulut.
Secara umum, protesa akrilik memiliki rentang hidup sekitar 5 hingga 10 tahun sebelum memerlukan penggantian atau perbaikan signifikan. Resorpsi tulang alveolar yang progresif adalah penyebab utama mengapa protesa menjadi longgar dan memerlukan penyesuaian atau penggantian.
Menurut tinjauan sistematis oleh Carlsson (2009) yang dipublikasikan di Journal of Oral Rehabilitation, perubahan pada jaringan pendukung adalah faktor paling dominan yang memengaruhi umur panjang protesa lengkap.
Hubungan antara kebersihan oral yang buruk dan komplikasi seperti stomatitis terkait protesa telah didokumentasikan dengan baik dalam literatur ilmiah.
Infeksi jamur Candida albicans adalah penyebab utama kondisi ini, dan prevalensinya meningkat pada pasien yang tidak membersihkan protesa mereka secara teratur atau tidak melepasnya saat tidur.
Penelitian oleh Budtz-Jrgensen (1990) dalam Journal of Oral Rehabilitation secara ekstensif membahas patogenesis dan manajemen stomatitis protesa, menekankan peran penting kebersihan protesa dan istirahat jaringan dalam pencegahannya.
Akumulasi plak dan biofilm pada permukaan protesa menciptakan lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan mikroorganisme patogen.
Prosedur relining dan rebasing adalah intervensi penting yang dilakukan oleh dokter gigi untuk mengatasi masalah kecocokan protesa yang longgar akibat resorpsi tulang.
Relining melibatkan penambahan lapisan akrilik baru pada permukaan dalam protesa agar sesuai dengan kontur gusi yang berubah, sementara rebasing melibatkan penggantian seluruh basis protesa dengan material akrilik baru sambil mempertahankan gigi buatan yang ada.
Menurut penelitian oleh Al-Ahmari et al. (2018) dalam Journal of Prosthodontics, kedua prosedur ini secara signifikan meningkatkan retensi, stabilitas, dan kenyamanan protesa, serta memperpanjang masa pakainya tanpa perlu membuat protesa baru secara keseluruhan.
Meskipun protesa akrilik merupakan pilihan yang ekonomis dan relatif mudah dibuat, penting untuk memahami perbandingannya dengan opsi prostetik lainnya.
Protesa kerangka logam (cast metal dentures) menawarkan kekuatan, stabilitas, dan retensi yang lebih baik karena basisnya yang lebih tipis dan cengkeraman yang lebih presisi.
Sementara itu, protesa yang didukung implan gigi memberikan stabilitas dan retensi yang superior, mendekati fungsi gigi asli, namun dengan biaya dan prosedur bedah yang lebih kompleks.
Protesa akrilik seringkali menjadi pilihan awal atau sementara karena biayanya yang lebih rendah dan proses pembuatannya yang lebih cepat, namun pasien harus memahami kompromi dalam hal kenyamanan dan durabilitas dibandingkan opsi lain yang lebih canggih.
Dampak psikologis dan sosial dari protesa gigi tidak dapat diabaikan. Protesa yang pas dan estetis dapat secara signifikan meningkatkan kepercayaan diri pasien, memungkinkan mereka untuk berbicara, makan, dan bersosialisasi tanpa rasa malu atau khawatir.
Sebaliknya, protesa yang longgar, tidak nyaman, atau rusak dapat menyebabkan isolasi sosial, depresi, dan penurunan kualitas hidup. Studi oleh Petersen et al.
(2004) yang diterbitkan di Community Dentistry and Oral Epidemiology menunjukkan bahwa kesehatan mulut, termasuk status gigi dan penggunaan protesa, memiliki korelasi kuat dengan persepsi kualitas hidup secara keseluruhan, menyoroti pentingnya fungsi dan estetika protesa dalam kesejahteraan psikososial.
Rekomendasi
Untuk memastikan penggunaan protesa gigi akrilik yang optimal dan meminimalkan risiko komplikasi, pendekatan holistik yang melibatkan pasien dan profesional kesehatan gigi sangat dianjurkan.
Pertama, pasien harus memprioritaskan kebersihan oral yang konsisten dan menyeluruh, baik untuk protesa itu sendiri maupun untuk jaringan mulut yang tersisa, menggunakan produk dan teknik yang direkomendasikan dokter gigi.
Kedua, kunjungan rutin dan teratur ke dokter gigi untuk pemeriksaan profesional adalah mutlak diperlukan.
Pemeriksaan ini memungkinkan deteksi dini masalah seperti resorpsi tulang, iritasi mukosa, atau kerusakan protesa, serta memungkinkan intervensi tepat waktu seperti relining atau rebasing untuk menjaga kecocokan protesa.
Ketiga, bagi individu yang memiliki kondisi tulang dan anggaran yang memungkinkan, pertimbangan opsi protesa alternatif atau tambahan, seperti protesa kerangka logam atau protesa yang didukung implan, dapat memberikan retensi, stabilitas, dan kenyamanan yang jauh lebih superior.
Diskusi mendalam dengan dokter gigi mengenai semua pilihan yang tersedia sangat disarankan untuk menemukan solusi terbaik sesuai kebutuhan individual.
Terakhir, edukasi pasien mengenai harapan realistis terkait umur panjang, perawatan, dan keterbatasan protesa akrilik adalah kunci.
Pemahaman yang baik akan mendorong kepatuhan terhadap instruksi perawatan dan memungkinkan pasien untuk mengenali tanda-tanda masalah sejak dini, sehingga dapat mencari bantuan profesional tanpa penundaan.