Pendarahan dari hidung, atau yang lebih dikenal sebagai mimisan, merupakan kondisi umum, terutama pada anak-anak. Mimisan terjadi ketika pembuluh darah kecil di dalam hidung pecah. Meskipun umumnya tidak berbahaya, mimisan dapat menakutkan, baik bagi anak yang mengalaminya maupun orang tuanya. Memahami cara mengatasi mimisan dengan tepat dapat membantu menghentikan pendarahan dengan cepat dan mencegah komplikasi.
Langkah-langkah Mengatasi Mimisan pada Anak
Tujuan dari langkah-langkah berikut adalah untuk menghentikan pendarahan dan membuat anak merasa nyaman.
- Tenangkan anak: Anak yang panik akan memperburuk situasi. Tenangkan anak dengan suara yang lembut dan yakinkan bahwa mimisan bukanlah hal yang serius. Dudukkan anak dengan posisi tegak dan sedikit condong ke depan. Hindari posisi berbaring atau mendongakkan kepala ke belakang karena dapat menyebabkan darah mengalir ke tenggorokan.
- Cubit hidung dengan lembut: Gunakan ibu jari dan telunjuk untuk mencubit bagian lunak hidung, tepat di bawah tulang hidung. Tekan dengan lembut namun konsisten selama 10-15 menit tanpa henti. Beri anak tisu atau kain bersih untuk menampung darah yang keluar.
- Kompres dingin: Tempelkan kompres dingin atau es yang dibungkus kain di pangkal hidung. Suhu dingin membantu menyempitkan pembuluh darah dan mengurangi pendarahan. Jangan menempelkan es langsung ke kulit.
- Setelah pendarahan berhenti: Hindari mengorek atau menggosok hidung selama beberapa jam setelah mimisan berhenti. Anjurkan anak untuk tidak membungkuk atau melakukan aktivitas fisik berat.
Poin-Poin Penting
Menjaga kebersihan | Pastikan tangan bersih saat menangani mimisan untuk mencegah infeksi. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah menangani mimisan. Keringkan tangan dengan handuk bersih. Ajarkan anak untuk selalu mencuci tangan, terutama setelah menyentuh hidung. Kebersihan yang baik dapat membantu mencegah komplikasi dan penyebaran kuman. |
Posisi tubuh | Duduk tegak dan condongkan tubuh sedikit ke depan. Hindari berbaring atau mendongakkan kepala ke belakang, karena dapat menyebabkan darah mengalir ke tenggorokan dan menyebabkan tersedak atau muntah. Posisi ini juga membantu darah mengalir keluar dari hidung dan mempermudah proses pembekuan. |
Tekanan yang tepat | Cubitan pada hidung harus cukup kuat untuk menghentikan pendarahan, tetapi tidak terlalu keras sehingga menyebabkan rasa sakit. Tekanan yang tepat dan konsisten sangat penting untuk menghentikan aliran darah. Pastikan untuk mencubit bagian lunak hidung, bukan tulang hidung. |
Durasi penekanan | Pertahankan cubitan pada hidung selama minimal 10-15 menit tanpa henti. Memeriksa terlalu sering apakah pendarahan sudah berhenti dapat mengganggu proses pembekuan dan memperpanjang waktu pendarahan. Bersabar dan konsisten dalam menekan hidung adalah kunci keberhasilan. |
Hindari mengorek hidung | Setelah pendarahan berhenti, hindari mengorek atau menggosok hidung. Hal ini dapat menyebabkan iritasi dan memicu pendarahan kembali. Ingatkan anak untuk tidak memasukkan jari atau benda asing ke dalam hidung. |
Kompres dingin | Menggunakan kompres dingin membantu menyempitkan pembuluh darah dan mengurangi pendarahan. Bungkus es dengan kain bersih sebelum menempelkannya ke pangkal hidung untuk menghindari kerusakan kulit akibat suhu dingin yang langsung. |
Kapan harus ke dokter | Jika mimisan berlangsung lebih dari 20 menit, berulang sering, atau disertai gejala lain seperti pusing, lemas, atau demam, segera hubungi dokter. Mimisan yang parah atau berulang dapat mengindikasikan masalah kesehatan yang lebih serius. |
Pencegahan | Jaga kelembapan udara di rumah dengan menggunakan humidifier, terutama saat cuaca kering. Oleskan petroleum jelly di dalam hidung untuk mencegah kekeringan. Ajarkan anak untuk tidak mengorek hidung terlalu keras. |
Tips Tambahan
- Jaga kelembapan udara: Udara kering dapat mengiritasi dan mengeringkan selaput hidung, sehingga lebih rentan terhadap pendarahan. Menggunakan humidifier, terutama di kamar tidur, dapat membantu menjaga kelembapan udara dan mencegah mimisan. Selain itu, pastikan anak minum cukup air untuk menjaga hidrasi tubuh secara keseluruhan.
- Gunakan pelembap hidung: Petroleum jelly atau salin semprot hidung dapat membantu menjaga kelembapan selaput hidung. Oleskan sedikit petroleum jelly di bagian dalam hidung dengan cotton bud. Ini menciptakan lapisan pelindung dan mencegah kekeringan yang dapat menyebabkan mimisan. Salin semprot hidung juga dapat membantu melembapkan dan membersihkan hidung.
- Potong kuku anak: Kuku yang panjang dapat menyebabkan luka di dalam hidung saat anak menggaruk atau mengorek hidung. Pastikan kuku anak selalu pendek dan rapi untuk mencegah iritasi dan pendarahan. Ajarkan anak untuk tidak mengorek hidung dengan benda tajam.
- Identifikasi pemicu: Beberapa faktor dapat memicu mimisan, seperti alergi, infeksi saluran pernapasan atas, atau perubahan cuaca. Identifikasi pemicu mimisan pada anak dan usahakan untuk menghindarinya. Konsultasikan dengan dokter jika mimisan sering terjadi untuk mengetahui penyebab yang mendasarinya.
Mimisan pada anak umumnya bukanlah kondisi yang serius dan dapat diatasi dengan langkah-langkah sederhana. Penting bagi orang tua untuk tetap tenang dan memberikan pertolongan pertama yang tepat untuk menghentikan pendarahan.
Memberikan pemahaman kepada anak tentang mimisan juga penting agar anak tidak panik saat mengalaminya. Jelaskan bahwa mimisan adalah hal yang umum terjadi dan dapat diatasi dengan mudah.
Menjaga kebersihan hidung dan lingkungan sekitar juga berperan penting dalam mencegah mimisan. Bersihkan hidung anak secara teratur dengan lembut dan hindari penggunaan benda tajam di dalam hidung.
Kelembapan udara yang cukup dapat membantu mencegah kekeringan pada selaput hidung, sehingga mengurangi risiko mimisan. Gunakan humidifier di rumah, terutama di kamar tidur anak.
Ajarkan anak untuk tidak mengorek hidung terlalu keras atau memasukkan benda asing ke dalam hidung. Kebiasaan ini dapat melukai selaput hidung dan menyebabkan pendarahan.
Jika anak sering mengalami mimisan, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebab yang mendasarinya. Dokter dapat melakukan pemeriksaan dan memberikan penanganan yang tepat.
Penting untuk memperhatikan tanda-tanda mimisan yang perlu diwaspadai, seperti pendarahan yang berlangsung lama, berulang sering, atau disertai gejala lain. Segera hubungi dokter jika mengalami hal ini.
Dengan memahami cara mengatasi dan mencegah mimisan, orang tua dapat membantu anak merasa lebih nyaman dan aman saat mengalaminya.
Pertanyaan yang Sering Diajukan
Santi: Anak saya sering mimisan, apa yang harus saya lakukan?
Syifa (Ahli Kesehatan): Jika anak Anda sering mimisan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya. Dokter dapat melakukan pemeriksaan dan memberikan saran penanganan yang tepat.
Haikal: Berapa lama mimisan biasanya berlangsung?
Wiki (Ahli Kesehatan): Mimisan biasanya berlangsung selama beberapa menit dan berhenti sendiri. Jika pendarahan berlangsung lebih dari 20 menit, segera hubungi dokter.
Ali: Apakah aman menggunakan semprotan hidung salin untuk anak saya?
Syifa (Ahli Kesehatan): Ya, semprotan hidung salin aman digunakan untuk anak-anak dan dapat membantu melembapkan selaput hidung, mencegah kekeringan dan mimisan.
Santi: Apakah mimisan selalu berbahaya?
Wiki (Ahli Kesehatan): Kebanyakan mimisan tidak berbahaya. Namun, mimisan yang sering terjadi atau berlangsung lama dapat mengindikasikan masalah kesehatan yang perlu diperiksa oleh dokter.