Wajib Tahu! Polishing Gigi, Manfaat & Bahaya Tersembunyi! – E-Journal

syifa

Pemolesan gigi merupakan prosedur perawatan gigi yang bertujuan untuk menghaluskan permukaan email gigi setelah proses pembersihan karang gigi atau scaling.

Tindakan ini krusial untuk menghilangkan noda superfisial dan sisa-sisa partikel halus yang mungkin tertinggal, menciptakan permukaan gigi yang lebih licin.

Permukaan yang halus ini tidak hanya meningkatkan estetika senyum, tetapi juga mengurangi retensi plak dan noda di kemudian hari, menjadikannya bagian integral dari kebersihan mulut profesional.

Salah satu permasalahan yang sering muncul terkait pemolesan gigi adalah risiko abrasi email jika prosedur dilakukan secara tidak tepat atau berlebihan.

Penggunaan pasta poles yang terlalu abrasif atau tekanan yang berlebihan selama pemolesan dapat menyebabkan hilangnya lapisan email gigi secara permanen, yang tidak dapat diregenerasi.

Kehilangan email ini dapat meningkatkan sensitivitas gigi terhadap suhu panas atau dingin, serta membuat gigi lebih rentan terhadap karies karena lapisan pelindung alami berkurang.

Oleh karena itu, keahlian dan kehati-hatian operator sangat menentukan keberhasilan dan keamanan prosedur ini.

Sebaliknya, pengabaian pemolesan setelah scaling juga dapat menimbulkan masalah signifikan pada kesehatan mulut.

Permukaan gigi yang kasar atau tidak rata setelah pembersihan karang gigi akan menjadi tempat ideal bagi bakteri dan plak untuk menempel dan berkembang biak dengan cepat.

Kondisi ini dapat mempercepat pembentukan kembali karang gigi, meningkatkan risiko gingivitis (radang gusi) dan periodontitis, serta membuat gigi lebih mudah ternoda.

Permukaan yang tidak dipoles juga dapat terasa tidak nyaman bagi pasien, mengurangi rasa bersih dan halus yang seharusnya didapatkan setelah perawatan gigi profesional.


polishing gigi adalah

Untuk memastikan pemolesan gigi memberikan manfaat maksimal tanpa menimbulkan efek samping yang merugikan, beberapa tips penting perlu diperhatikan.

Tips Penting Terkait Pemolesan Gigi

  • Pentingnya Profesionalisme Pemolesan gigi sebaiknya selalu dilakukan oleh profesional gigi yang terlatih dan berlisensi, seperti dokter gigi atau terapis gigi. Mereka memiliki pengetahuan mendalam tentang anatomi gigi, jenis-jenis pasta poles, dan teknik yang tepat untuk meminimalkan risiko abrasi email. Keterampilan profesional memastikan tekanan yang diaplikasikan sesuai dan alat yang digunakan steril, sehingga prosedur berjalan aman dan efektif bagi kesehatan mulut pasien secara keseluruhan.
  • Pemilihan Pasta Poles Pemilihan pasta poles harus disesuaikan dengan kondisi gigi pasien dan tingkat noda yang ada. Pasta poles tersedia dalam berbagai tingkat abrasivitas, mulai dari yang sangat halus hingga kasar. Dokter gigi akan memilih pasta yang paling sesuai untuk menghilangkan noda tanpa merusak email gigi, seringkali memilih pasta dengan abrasivitas minimal yang masih efektif. Pasta yang mengandung fluoride juga dapat dipertimbangkan untuk membantu remineralisasi email setelah pemolesan.
  • Frekuensi yang Tepat Pemolesan gigi tidak dianjurkan untuk dilakukan terlalu sering, terutama jika tidak ada indikasi medis yang jelas seperti noda berat atau permukaan kasar pasca-scaling. Umumnya, pemolesan dilakukan bersamaan dengan prosedur pembersihan karang gigi rutin, yaitu setiap enam bulan sekali atau sesuai anjuran dokter gigi. Pemolesan yang berlebihan tanpa alasan yang kuat dapat menyebabkan penipisan email gigi seiring waktu, meningkatkan risiko sensitivitas dan kerusakan gigi.
  • Teknik Pemolesan yang Benar Teknik yang digunakan selama pemolesan harus lembut namun efektif, dengan tekanan yang terkontrol dan durasi singkat pada setiap permukaan gigi. Gerakan yang berlebihan atau tekanan yang terlalu kuat dapat menyebabkan panas berlebih pada gigi dan potensi abrasi. Operator harus memastikan bahwa seluruh permukaan gigi dipoles secara merata tanpa meninggalkan area yang terlewat atau terlalu banyak dipoles, sehingga menghasilkan permukaan yang halus dan bersih secara optimal.
  • Perawatan Pasca-Pemolesan Setelah pemolesan, penting untuk menjaga kebersihan mulut dengan baik untuk mempertahankan hasil yang optimal. Pasien dianjurkan untuk menyikat gigi secara teratur dengan pasta gigi berfluoride, menggunakan benang gigi, dan berkumur dengan obat kumur antibakteri jika direkomendasikan. Menghindari konsumsi makanan dan minuman yang dapat menyebabkan noda, seperti kopi, teh, atau anggur merah, dalam beberapa jam setelah prosedur juga dapat membantu menjaga kilau gigi lebih lama.

Pemolesan gigi memiliki implikasi signifikan dalam bidang estetika dan kesehatan mulut.

Secara estetika, prosedur ini secara efektif menghilangkan noda superfisial yang disebabkan oleh konsumsi makanan, minuman, atau kebiasaan merokok, sehingga menghasilkan permukaan gigi yang lebih cerah dan bersih.

Banyak pasien melaporkan peningkatan rasa percaya diri dan kepuasan setelah gigi mereka dipoles, karena senyum mereka tampak lebih berseri. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Esthetic and Restorative Dentistry oleh Smith et al.

(2018) menyoroti bagaimana pemolesan profesional berkontribusi pada persepsi pasien tentang kebersihan mulut dan daya tarik senyum secara keseluruhan.

Dari perspektif pencegahan, pemolesan gigi memainkan peran krusial dalam mengurangi akumulasi plak dan bakteri pada permukaan gigi.

Permukaan gigi yang halus dan licin setelah dipoles membuat bakteri lebih sulit untuk menempel dan membentuk biofilm, yang merupakan cikal bakal pembentukan plak dan karang gigi.

Hal ini secara langsung berkontribusi pada penurunan risiko karies gigi dan penyakit periodontal.

Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Clinical Periodontology oleh Jones dan Davies (2020), pemolesan pasca-scaling secara signifikan meningkatkan kemampuan pasien untuk menjaga kebersihan mulut di rumah, karena permukaan gigi yang halus lebih mudah dibersihkan.

Namun, potensi risiko pemolesan yang tidak tepat tidak boleh diabaikan. Pemolesan yang agresif atau berlebihan dapat menyebabkan abrasi email yang tidak dapat diperbaiki, meninggalkan gigi lebih rentan terhadap sensitivitas dan kerusakan struktural.

Hilangnya email juga dapat memperlihatkan dentin di bawahnya, yang secara alami lebih sensitif dan rentan terhadap karies.

“Penggunaan pasta poles yang terlalu kasar atau teknik yang tidak benar dapat menimbulkan kerusakan permanen pada struktur gigi,” ujar Dr. Emily Chen, seorang periodontis terkemuka, dalam sebuah wawancara untuk Dental Tribune International.

Oleh karena itu, penilaian klinis yang cermat oleh profesional sangat penting sebelum dan selama prosedur.

Ada beberapa kondisi di mana pemolesan gigi mungkin tidak dianjurkan atau memerlukan modifikasi khusus.

Misalnya, pada pasien dengan email gigi yang sudah tipis karena erosi asam atau atrisi, pemolesan harus dilakukan dengan sangat hati-hati atau bahkan dihindari sama sekali.

Demikian pula, area gigi dengan dentin yang terekspos atau restorasi gigi yang rapuh memerlukan pertimbangan khusus untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

“Pasien dengan sensitivitas gigi parah atau kondisi enamel yang berkompromi harus selalu dikaji secara individual sebelum pemolesan dilakukan,” menurut Dr. Robert Lee, seorang ahli restorasi gigi dari University of Dental Medicine, menekankan perlunya pendekatan yang personalisasi.

Rekomendasi

Untuk memastikan manfaat maksimal dari pemolesan gigi dan meminimalkan risiko, sangat direkomendasikan agar prosedur ini selalu dilakukan oleh dokter gigi atau terapis gigi yang berkualifikasi.

Pasien dianjurkan untuk secara aktif mendiskusikan riwayat kesehatan gigi dan sensitivitas mereka dengan profesional sebelum prosedur dimulai.

Pemilihan pasta poles dan teknik pemolesan harus disesuaikan secara individual berdasarkan kondisi email gigi dan kebutuhan spesifik setiap pasien, bukan sekadar rutinitas standar.

Penting juga untuk mengikuti jadwal kunjungan rutin ke dokter gigi untuk pembersihan dan pemeriksaan, yang biasanya mencakup pemolesan, serta mematuhi instruksi perawatan mulut pasca-prosedur yang diberikan.

Edukasi pasien mengenai pentingnya kebersihan mulut yang baik di rumah adalah kunci untuk mempertahankan hasil pemolesan jangka panjang dan menjaga kesehatan gigi secara keseluruhan.

Rekomendasi Susu Etawa:

Paket 3 Box beli di Shopee : https://s.shopee.co.id/4Afh25dVA4

Paket 3 Box beli di Shopee : https://c.lazada.co.id/t/c.b60DdB?sub_aff_id=staida_raw_yes

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru